Senin, 09 April 2012

Tujuan Akhir

Angin berhamburan deras
Berdeburan menerjang pepohonan
Kencang menerjang tubuhku
Seakaan menjadi pengingat singkatnya pertemuan kita

Awan putih tersapu bersih
Terbuka lebar celah biru langit
Menentramkan pandangan mataku
Seaakan menjadi pengingat betapa luas bahagiaku denganmu

Kita terpisah jauhDan terhubung lewat angin
Kita terpisah demi mimpi
Kemudian bertemu dan menyatu

Kita saling berkata, "Ini hanya sementara,"
Akan ada bahagia di akhir cerita
Sebagai pengawal cerita yang kita impikan
Duduk berdua disinggasana pelaminan



Sabtu, 03 Maret 2012

Iri, Mungkin....

Diriku sangat bahagia bersama cinta
Hingga lupa bagaimana rasanya bersyair
Diriku terlalu bahagia bersama cinta
Hingga tak pernah memberinya bait-bait

Kini aku iri, iri sekali
Mungkin aku cemburu
Dengan insan yang memburu mawarku
Penuh dengan puisi, ya aku iri, mungkin cemburu

Aku iri dengan apapun yang ia lakukan
Meski aku tahu, mawarku jadi masa depanku
Aku iri karena tak menghadiahi syair-syair kembali
Ya aku iri, mungkin cemburu

Pembual ini kini membual
Tapi sendiri saja, malu karena iri
Terimakasih iri, memberikan bualanku
Kembali lagi bualanku


Ya aku iri, mungkin..... cemburu

Jumat, 02 Maret 2012

Di Akhir Bulan Ketiga

Mawarku jauh disana
Mengernyitkan pangkal bunga
Demi di akhir bulan ketiga
Mendongak mengamati bulan

Terpa angin membuatnya bergidik
Dingin, tak sontak meluruhkan
Demi di akhir bulan ketiga
Berpindah pot, berganti tanah

Pembual dipeluk sirna
Menanti sapa dalam momentum
Demi di akhir bulan ketiga
Berduduk tak bergoyah

Sepinya kesepian meski bicara
Tertambal surat menyurat dengan ia
Demi di akhir bulan ketiga
Pelukku hanya lewat pena

Pembual ingin mawarnya
Memetik tangkai yang mustahil layu
Pada akhir bulan ketiga
Aku akan bisa mencium wangi mawarku



I miss you, my Rose @}---

Rabu, 01 Februari 2012

Aku rindu, benar-benar rindu

Tak ada kata gurau didada
Tersapih angin malam kering merana
Aku butuh pertolongan dari penyelamat
Sesak ini menghujam terlalu rapat

Aku berdiri, jatuh tersungkur
Aku bernafas, sesak tersedak
Hatiku jatuh tersungkur karena cinta
Dan jiwaku sesak terjerat rindu

Aku rindu, benar-benar rindu

Berbalas surat hanya pelega dahaga
Raga tak kunjung melepas jerat
Aku rindu memelukmu erat
Aku rindu mengusap keningmu tanpa jelaga

Aku rindu, benar-benar rindu

Pagiku, siangku, malamku
Sepi dan tersepikan jarak
Tawa kala lelucon kawan
Aku rindu tertawa denganmu

Aku rindu, benar-benar rindu

......
......
......
......

Aku rindu, benar-benar rindu



Kamis, 28 Juli 2011

Sapa untuk Dinda


Samudera tak terukur dalam
Cahaya pun tak tembus kelam
Dan malam tak mengeram
Diri hamba terperanjat sekam

Wanita ini bukan belati
Yang menyayat wajah melati
Jiwa yang sekokoh jati
Rubuhlah di palung hati

Insan dan bertutur kata
Hamba pun terbata-bata
Bintang cerah menelisik mata
Hatiku tak menjadi buta

Serpih hari tertuang tuk sua
Hanya sekedar tuk saja sapa
Kepada wanita pujaan jiwa
Lutut ku bersimpuh hadapnya

Minggu, 17 Juli 2011

Bidadari Terpejam

Ada bidadari terpejam
Ia sedang letih raga
Bukan karena terhempas rajam
Atau terbakar bara

Tubuhnya merebah di hamparan sutera
Cantik indah semegah lautan mega
Tanpa gerak ia menari ribuan dansa
Dalam lelap demi terjaga di bahagia

Wajahnya diam penuh ungkapan
Hingga sajak ini tak jadi tiada
Bidadari terlentang dalam harapan
Terpandang kau memukau hamba

Jumat, 08 Juli 2011

Sajak si Bulan





Bergumpal awan tipis di dalam senja
Pemisah antara senja dan rina
Pekat itu lembut sesungguhnya
Bagai kabut tak tercampur jelaga

Randu terpisah angin membawa
Bertebaran dan di terpa cahaya
Cahaya yang setitik terantara
Awan tipis itu apa?

Itu rinduku yang tersendu
Tapi bukan Melayu yang mendayu
Rindu mawar dari lubuk kalbu
Aku Bulan ingin bertemu Bintangku

Rabu, 29 Juni 2011

Ribuan Ungkapan Rindu Tak Tersusun


Bulan mengintip di balik semak
Jupiter menggandeng Virgo yang setia
Kerlip Spica terbias karena tersentak
Karena kuamati setelah sekian lama

Yang jauh disana apa kau amati
Aku menunjuk mega bergelar lintang
Itu kau yang bersinar di atas hati
Yang selalu memberiku cahaya lantang

Cemara meranggaskan angin
Lirih siup sepoi teriris bisik
Si cantik di sisi pantai yang dingin
Pembual tulis bualan agar sedikit terusik

Hatimu yang berjelal akan rindu
Hatiku yang bergumbul oleh syahdu
Agar sesakmu sedikit terurai
Kupersembah bualan yang panjang terangkai

Bualanku adalah hidup
Tapi cinta ku adalah matahari
Yang takkan pudar ataupun redup
Seperti lilin yang telah habis mati

Dulu seonggok hati ini bersayap
Tapi kini yang telah lenyap
Karena benda kini bersarang apik
Tercuri oleh sangkar mawar cantik

Rupawan sang Dewata menata
Tali merah terkait erat mengikat
Hingga rindu ini terbata-bata
Ingin ku jumpa pun makit kuat

Seandainya aku merpati putih
Segera pergi tanpa waktu ku sapih
Demi puteri yang menanti
Seekor naga ini yang luluh hati

Sungguh seribu kias ingin kuungkap
Yang tertulis atau yang ku ucap
Ekspresi hati ku yang meluap
Untukmu bualan ini terusap

Bunga Mawar

Senin, 27 Juni 2011

Hai Mawar


Ini adalah dingin malam
Tampak tenang tak suram
Mawar rona antara temaram
Teja rembulan mengirim salam

Harum dia larut di udara
Kau terukir keras di hati kanda
Terngiang tak henti tentang kata
Benar lah pembual rindu dinda

Sajak bersenang senandung
Iringi riangnya kidung
Persembahan untuk bintang ia berkalung
Hati yang indah tak berkabung

Untuk yang cantik jiwanya
Yang nyata dan tak maya
Tempat tertambatnya hati hamba
Sungguh mawar yang kucinta

Minggu, 05 Juni 2011

Bunga

Untuk yang tegar jiwanya
Namun rapuh hatinya
Senyumlah kemudian
Janganlah kau berlarut sedih nian

Ini warna hidupmu
Terlukis indah kadang luka
Tertulis juga sendu
Namun tetap ingatlah ria

Kepada yang jiwanya tegar
Padamu aku bersauh
Serangkai mawar kuberi yang mekar
Agar hatimu tetap tinggi tak jatuh
Published with Blogger-droid v1.6.8

Minggu, 22 Mei 2011

Sadur


Mengurungkan hasta
Menuding pena
Legam kutikam
Rasa menerkam

Merak berbicara
Tentang rumput terhampar
Bidu terlena
Hatinya terkapar

Pembual berucap
Tentang cahaya didada
Dinda hanya tatap
Aku tak tahu apa maknanya

Waktu tertulis
Raga mengiris
Daun bergolak
Tapi hati menolak

Pohon terpanggil
Bual sang muda
Tak sadur terampil
Dari guru sang senja

Maafkan hamba
Apakah terluka
Bait tertata
Merakit rasa

Selasa, 17 Mei 2011

Bulan Purnama


Bulan ku nan indah
Purnama yang penuh cahaya
Kecantikan alami yang tertatah
Malam gelap ia beri pelita

Kelam bukanlah suram
Karena bulan telah menyalakan
Secercah sinar-sinar temaram
Terbias oleh sekat-sekat awan

Cantiknya memantulkan
Kharisma sang Matahari
Dengan senyum yang ia torehkan
Dari senja hingga datang pagi

Tak urung pembula tersenyum
Menyengingir karena terpesona
Sekelebat terlintas biduan yang ia beri kagum
Yang seperti bulan selalu tampak pipi yang merona

Bulan ku nan indah
Sajak tentang cahaya tak sirna
Tak tertutup oleh besarnya kubah
Karena terjaga hati penyair yang berkelana

Melukis

Akan terasa ronanya ketika kau adalah kertas putih
Yang mulai diberi warna dari yang ringan
kemudian alur warna mulai menjadi indah

Ketika itu berhenti, bekasnya akan tertoreh
Jauh di dalam kreasi sang pelukis

Tapi ketika goresan itu di teruskan
Dengan tinta yang berubah-ubah
Pelukis akan memiliki dua pilihan

Menyelesaikan lukisannya sehingga indah
Atau mematahkan kuasnya hingga lukisan tersebut tersungkur

Semua ada perca tersendiri di kertas maupun di kanvas
Dengan lukisan yang tak selesai, yang rusak, atau yang indah
Itulah kenapa warna-warna begitu berarti

Sabtu, 14 Mei 2011

Dragon Fall


I'm a Dragon
My claw, harder than a steel
My skin, stronger than a rock
My teeth, sharper than a sacred sword
My breath, hotter than a volcano

I'm a Dragon
My name is a fear
When I fly, everything run away from me
When I scream, everyone lost their brave

Until one day, the brave heart from weakling comes
A tiny knight that challenge me to death
I knew if I throw my spit, he melt easily
So I act like usual
Walking, screaming, bleeding, falling..
But, it just act to satisfy his heart
In the end, he died in my hand
I kill people, again

I'm a Dragon
Sometimes, I cry
but, I'm so terrifying
no one know when I sad,
because they were afraid of my voice

Until one day, the brave heart from weakling comes
A tiny knight that challenge me to death
I knew if throw my spit, he melt easily
So I act like usual

But, it's different
this thing didn't wear any armor
No weapon aimed toward me
This weakling stare at my eyes
And I see those little eyes
I've realize that this thing is not a warrior
this thing is a Princess

I'm a Dragon
and a beautiful princess in front of me
No, I'm not scare, but I've melt
Because she stare at me without hatred
But when she comes to me, walked slowly
I know I scared, I scared if I kill her
Because I'm so dangerous

But she still stared at my eyes
She show her tiny hand
Slowly, trying to touch my skin
I'm still scared but I try to do nothing
that could harm her

She touch me, and talk to me
She said, I'm not terrifying
She put her cheek to my ugly face, and hug me
Smooth, and weak

I'm a Dragon
That fall from the sky
Because my heart has been touched
by a beautiful Princess
And my heart fall to her

Rabu, 11 Mei 2011

Keranda Mayat

Para penyuara menyeru
Tapi sang pengeras suara telah mati
Sepertinya kabel yang menghubungkan telah putus
Rusak dimakan rayap sehingga tak bersuara

Para penyuara ingin memakamkan
Suara-suaranya yang tak bersuara lagi
Karena sang pengeras suara sudah tak berfungsi
Siapkan saja keranda mayat untuknya

Para penyuara kelaparan lelah
Suaranya tak terdengar
Bisa-bisa mereka mati kurus
Mereka juga menyiapkan keranda mayat untuk mereka

Mati sudah
Suara tak lagi menggaung
Untuk apa pengeras suara jika tak berfungsi
Hanya membawa rugi bagi penyuara yang telah membelinya

Masukkan saja ke Keranda Mayat!

Senin, 09 Mei 2011

Fear


Lightning hit the surface
They clap in your braveness
Some of rain separated from their mother
Cloud cry about her falling son

The air turn to chill
Freeze my soul from awareness
I've realize that I saw a fears
Crouching, Lurking, behind my tomb

Fear,
Can you see you have it too
and you have to show or hid it
Fear,
Keep it to be a weakling
or keep it to learn and get stronger

But, can you see me
My heart still bound
I'm still weak because I can't move
please show your knife and release me


Free me, so I can fell away
Fly and drifting to you
cause when you show your knife
the big wall in front of me would be collapse

But, can you see me?
My heart still bound
I'm still weak because I can't move
please show your knife and release me

from the fear.

Minggu, 08 Mei 2011

Tentang Aku, Pagi, Bintang dan Namanya


Menatap Fajar
Ia tak menyakiti mata
Karena secercah dan seberkas

Venus menyapa pagi
Dengan senyumnya cantik
Hati ini tertawan lagi

Kabut merayap turun
Menjadi pelengkap selimut
Dingin lembab dan lembut

Mata terasa terkena lem
Tersipu wanginya anggrek
Yang menyisir tubuh seperti pel

Agak seperti kartu Tarot
Selalu teringat namanya seindah giok
Setiap pagi layaknya kado
Published with Blogger-droid v1.6.8

Kamis, 05 Mei 2011

Malam (2)

Inilah mengapa disebut Malam
Mentari lari bulan datang membawa sekarung bintang untuk ditaburkan di langit-langit hati ini
Angkasa yang merona menapak ke cakrawala panggil gelap untuk diberi sinar
Lukisan langit menorehkan namamu di sana antara konstelasi-konstelasi yang sedang berbaris
Anggunnya bulan menyanyi bintang menari-nari menemani aku yang bernyanyi untukmu
Membisik angin-angin ke telinga ku bersenandunh lirih menghantarkan perlahan-lahan kata cintaku padanya

Itulah mengapa disebut Malam
Dingin yang memberi kehangatan
Gelap yang memberi penerangan
Sepi yang memberi sapa
Published with Blogger-droid v1.6.8

Rabu, 04 Mei 2011

Pertiwi yang Kasihan

Tunggu!
Apa yang kau pertanyakan kepada daun
Dia hanya menyaksikan tanpa bersaksi
Lalu mengapa tanganmu menggandeng dusta
Hingga membuat bungkam tangis anak kelaparan

Lalu?
Masihkah kakimu menapak wajah pertiwi
Dia tak pernah menggugat kelakuanmu
Dia hanya bisa menangisi kesakitannya
Hingga orang-orang terhanyut bah akibat

Kasihan, sungguh kasihan
manusia merintih tanpa memberi derita
pertiwi bersedih menahan sakit namun membawa nyawa
Akankah kau masih mau menggenggam dusta
Membuta, membisu dan menuli
Ketika sang Ibu sedang merintih rintih

Kasihan, sungguh kasihan
Published with Blogger-droid v1.6.8

Selasa, 03 Mei 2011

Siang

Inilah mengapa disebut Siang
Sinar terik yang terkadang mendung tetap dinantikan pepohonan seperti ku yamg menantikan sinarmu.
Ikatan waktu yang amat panjang untuk yang selalu berpeluh demi hidup.
Ada sebagian dari parasmu telukis di angkasa raya.
Namamu pun terbisik di antara desiran angin lewati seluk tubuh ini.
Gerak matahari yang berjalan lambat seolah memberiku tanda dengan cahayanya dimana dirimu berada.

Itulah siang pelukis hari dimana
para pembual sedang berkabung
untuk lisannya yang sedang bersopan untuk kantung nasi harapannya
Dan berpeluk diri untuk mengingat-ingat dia
Published with Blogger-droid v1.6.8