Jumat, 25 Maret 2011

Pelangi



Dinda, kau tahu pelangi?
Ia begitu indah
Warnanya benar-benar memukau
Memandanginya membuatmu senang dan tentram

Tapi apa kau tahu, Dinda?
Pelangi butuh hujan
Ia tak nampak tanpa hujan
Karena hujanlah yang membuat pelangi

Jadi bersabarlah, Dinda
Tunggulah hujan ini
Sampai cukup reda
Dan kemudian lihatlah ke langit
Kau akan dapati indahnya pelangi

Namun, jika hujan tak kunjung reda
Hapuslah awan mendung di langit
Karena aku tahu kau mampu
Hentikan hujan dengan inginmu
Dan lukislah pelangi dengan hatimu
karena aku tahu hatimu seindah pelangi

Jumat, 18 Maret 2011

Bintangmu



Cintaku, seringkah kau amati langit?
Dia amatlah luas dan penuh misteri
Kau merasakannya namun tak mampu menyentuhnya
Itulah langit luas tanpa batas

Cintaku, seringkah kau melihat bintang?
Dia berkilauan menatap mega
Dari ufuk sampai ke batas jari menunjuk
Dia akan menemanimu selalu

Cintaku, seringkah kau amati langit?
Cintaku, seringkah kau melihat bintang?

Bintang bertaburan di langit
Dia bersinar tanpa lelah menemani
Kita jarang memberikan pandangan
Mereka selalu menatap kita
Dia bersinar tanpa lelah menemani

Pernahkah cinta, kau mendengar sang bintang mengeluh padamu?
Karena dia tulus memberimu arah

Tolong tunjuklah satu bintang genggamanmu
Dan bintang tersebut akan jatuh di hadapanmu
Jatuh dengan segenap hatinya yang padam karena menghantam bumi
Namun akan tetap menyinari hari-hari mu sampai akhir cahayanya

Pernahkah cinta, kau mendengar sang bintang menunduk takut?
Karena dia tegar melindungimu

Tolong tunjuklah satu bintang genggamanmu
Dan bintang tersebut akan jatuh di hadapanmu
Dia akan menjaga cahayamu meski bintang itu bercahaya lemah
Namun akan tetap menyinari hari-hari mu sampai akhir cahayanya

Cintaku, pandangilah langit malam ini
Cintaku, pandangilah bintang-bintang ini
Bintang ini

Minggu, 13 Maret 2011

Bualan Tak Berakhir


segenggam pasir berjaya di atasku
angin lirih membisik-bisikinya
dentuman ringan menggetarkan raga
buwana lara terkikis tirta

Bunga ranum bukan pertanda
bidu dengan chandra tertutup hasta
intan tertatahkan di atas tiara sutra
sapu, tersapu dan terbang ke ranah tinta bualan

Langit memayungi roda terhenti
di tepian semesta ia terpana
oleh kilau nya dia yang berkedip
bermain-main mata

aku
lagi lagi
tersungkur di lautan hitam
di antara kegelapan yang bercahaya
gelap yang menyilaukan
dingin yang menghangatkan
sedikit kegilaan ciptaan Tuhan membuyarkan keajegan

Tapi aku disini tersungkur dengan bahagia
Chandra terpana Surya menyengir
Tak terkikis oleh indra walau secuil
menelusuk menelisik liuk-liuk koloid isi otak
otak yang penuh bualan

Dingin dinding membatasi kesadaran
Mata mulai tertahan oleh beratnya matahari
Peluh tertahan oleh pelipis sabit

ku mau ini bukan akhir bait
sehingga bualan ini tak ku akhiri
biarlah semakin ku gantung kalimat
dengan . . . . .

Senin, 07 Maret 2011

Ekspresi Hati



Lama terasa kata yang ditulis
Februari ku tak sekatapun menulis
Tak ada yang menggoyah ku agar tertulis
Sebuah prosa atau puisi dari penulis

Ini adalah maret bualan
Aku berkoar-koar dan berbual
Karena ku rindu untuk membual
Dan kini hatiku pembual

Ku cantumkan di atas kertas kata
Rindu, cinta, sedih, senang, terkata
dengan pena ini aku berkata
cerita tentang hatiku yang mengatakan

puisi, puisi, puisi
aku tak sedang berkicau puitis
kau, kau, kau harus mengerti
hatiku meledak-ledak hingga kritis

tik tok tik tok jam dinding meracau
tapi berisik yang tak kacau
tulisan demi tulisan pun tak jadi galau
inspirasi menunjam bertubi-tubi bagai pisau

kini aku sedikit bingung
atau aku sedikit linglung
apa yang harus ku tulis sekarang, Bung?
dan apa yang harus kurasakan sekarang, Bung?

haruskah aku menulis tentang Cinta?
hmmmm....
haruskan aku menulis tentang Kasih?
hmmmm....
ataukah aku menulis tentang Rindu?
hmmmm.....
ataukah aku menulis tentang Hidup?
hmmmm.....

karena itulah aku lebih memilih berbual
karena itulah aku lebih suka membual
karena itulah aku tidak akan menjadi pujangga

baiklah, sudah ku putuskan
dari kesadaran akan bualan-bualan yang menumpuk
apa yang aku tulis saat ini
yaitu, akan ku tulis Cinta