Senin, 18 November 2013

Sang Pecinta Malam

Malam, akulah pecintamu
Indah walau tersekat kelambu
Awan bergumul tergulung kaku
Samar kerlip lentera baru

Terseka seka kisi kisi
Gurat gurat putih tipis
Kabut telaga nirmala hati
Merabun semu luka ditepis

Menanti hujan putih cahaya
Dari sisa debu angkasa
Yang jatuh tersebar meluka
Di satu titik asal sang singa

Selalu ornamen tak arti
Untuk ungkap cintaku
Pada sang langit malam
Yang menebar bintang berjatuhan

Di rasi Leo aku mengaum
Garis-garis cahaya ku lahir
Terang cepat dan menghilang
Jadi api dan abu debu

Kueratkan kebali cintaku
Pada langit malam
Dengan saksiku melihat
Pertunjukanmu malam ini

Selasa, 02 April 2013

Ide tak busuk

Aku adalah manifestasi energi
Dari alam raya yang penuh tahi
Oleh gombal-gombal dimulut kaki
Tertumpah di ujung sepiring nasi basi

Terongrong jeratnya ide-ide
Akan sebuah kesatuan fana
Di balik bungkamnya kebenaran
Karena uang yang berkelana

Di ujung sana setitik harapan
Biarpun tertimbun tikus-tikus lapar
Yang bertarung di kursi yang mahal
Harapan itu, ada di sini, ide

Meskipun aku adalah manifestasi
Dari segala keburukan bejat
Tapi, kebenaran yang riil
Bukanlah angan mimpi saja

Lihat tanganku ibu!
Untuk ku tempeleng muka pemberangus keadilan
Lihat kakiku ayah!
Untuk ku jegal lawan-lawan kebenaran
Lihat mulutku dinda!
Akan ku maki umpatan mereka terhadap kemanusiaan

Kini ku perjelas kembali
Aku adalah manifestasi energi
Segala kebusukan di negeri ini
Yang akan kujernihkan dengan hati suci