Rabu, 20 Oktober 2010
Halte 4 tahun
Di sebuah halte teduh aku datangi
Karena beberapa saat ku perhatikan
Ada bus wisata cantik yang melintas
Ku pikir aku bisa turut dia
Menaikinya untuk berkeliling dunia
Hingga ku tunggu bus itu di halte teduh ini
Kulihat bus itu mendekat,namun ternyata lewat saja
Ya, ku tunggu saja, barangkali bus itu sedang tak berhenti di sini
yang ternyata saat itu dia singgah di halte lainnya
Ya, ku tunggu saja, barangkali bus itu akan berhenti di sini
dan ternyata sudah 4 tahun aku duduk di halte bus yang teduh ini
yang justru bus lain yang sering lewat di sini
mampir selalu di halte ini, dan itu bermacam-macam
dan sering menarik ku untuk turut menumpang
tapi aku sedang ingin berwisata
dan hanya bus wisata itu saja yang bisa membawaku
Ya, ku tunggu saha, barangkali bus itu akan memberi tumpangan padaku
tapi, sudah terlalu lama ku duduk
lama-lama rasa gerah ini muncul
kini aku sudah mulai melihat-lihat arlojiku
hmm.. 4 tahun ya
Lebih baik aku bergerak sebentar daripada menjadi arang
Hai 4 tahun, sebenarnya aku yakini
namun karena aku saja yang takut dan malu
aku takut kalau-kalau bus wisata itu justru menabrakku bukan memberiku tumpangan
aku malu karena sampai sekarang aku tak menelepon pelayanan bus itu
Ya, semua cuma karena aku takut dan hanya malu
yang membuatku terus duduk di halte ini
Tapi seorang bijak berkata padaku
dia menasehati bukan memberi bualan seperti yang aku lakukan
"Janganlah kau egois terhadap dirimu sendiri,
Jika kau ingin berwisata, kejar bus wisata itu!"
Nasihat yang menyejukkan
namun menjadi dilema
karena meski telah lama
namun seperti melakukan sesuatu yang baru
atau mengulang dari awal
Yah, 4 tahun halte bus ini menghidupi ku
sementara saja
Untuk 4 tahun, mungkin saja sekelebat bus itu pernah lewat
tanpa aku sadari atau ketika aku tertidur
Yah, untuk 4 tahun
4 tahun, 4 tahun
4 tahun di halte bus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar