Dalam keramaian aku sendiri
Hanya duduk kesepian diantara ratusan pejalan
Kosongnya aku padahal suara manusia berjejalan
Kosongnya diriku
Aku menanti dan memanggil
Yang mampu menjadi pembuat senyum
Meski senyum itu hanya sedetik saja
Tetap ku tunggu di sini
Tak datang, tapi ku bertahan
Dengan seabreg kekacauan diriku ini
Hanya terdiam di keramaian saja
Lalu ku berjalan menuju ke tempat berlutut
Melihat buramnya langit yang menangis
Mengerang-erang tak henti
Membuatku semakin mendiam menunggu dia diam
Hingga ku sadar ku ingin tetap berdiam
Tanpa yang menemaniku
Yang mungkin mengukuhkan jiwa raga
Diriku jauh kesendirian
Aku pun pergi menerjang tirai hujan
Harapku itu kubuang sudah untuk hari ini
Kini ku hanya duduk di pinggiran jalan
Tak melakukan apa-apa
Hanya duduk diam menunggu
Sambil di guyur hujan yang tak mereda
Benar-benar kacaunya diriku
Kacaunya diriku
Benar-benar kacau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar